PERSIAPAN KOLAM TANAH UNTUK BUDIDAYA IKAN

PERSIAPAN KOLAM TANAH UNTUK BUDIDAYA IKAN
Oleh : Aldino Gibran Lubis, S.Pi

No : 015-Jun/Bl/PPBS/2021
Tanggal Terbit : 23 Juni 2021


Kolam tanah banyak ditemukan di tengah-tengah perkampungan dan pekarangan rumah. Kolam tanah air tenang, bisa dibuat di tempat-tempat dengan sumber air terbatas.

Kelebihan kolam tanah dibanding kolam tembok, kolam terpal atau akuarium adalah kekayaan hayatinya. Karena tanah yang menjadi dasar kolam merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya berbagai organisme yang menunjang kehidupan ikan. Organisme tersebut bisa bermanfaat juga sebagai pakan alami bagi ikan.
Biaya pembuatan kolam tanah relatif lebih murah dibanding jenis kolam lainnya. Kolam tanah juga lebih fleksibel, gampang dialih fungsikan untuk tujuan lain seperti sawah. Wajar bila banyak pembudidaya ikan tradisional masih menggunakan jenis kolam ini.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat kolam ikan. Mulai dari menganalisis jenis tanah, kontur lahan, tata letak kolam, irigasi, penggalian, pembuatan tanggul hingga pengaturan sirkulasi air.

 

MENGANALISIS JENIS TANAH

Jenis tanah yang paling baik untuk membuat kolam tanah adalah tanah liat berpasir. Jenis tanah ini cukup kedap air, teksturnya solid sehingga pembuatan tanggulnya pun lebih mudah.

Bila tanah yang tersedia terlalu gembur, perlu usaha ekstra agar berfungsi dengan baik. Misalnya dinding kolam diberi lapisan semen atau batu bata. Cara ini efektif mencegah kebocoran, namun biaya kontruksinya jauh lebih mahal.

Cara sederhana menentukan jenis tanah adalah dengan menggenggam segumpal tanah yang telah dibasahi dengan air. Kemudian kepalkan tanah tersebut kuat-kuat. Kemudian buka telapak tangan Anda. Bila di permukaan telapak tangan hanya ada sedikit pasir maka bisa dikatakan tanah liat berpasir. Bila jumlah pasir yang menempel di telapak tangan banyak, tanah tersebut dikategorikan tanah gembur.

 

KONTUR LAHAN

Setelah menganalisis jenis tanah, amati kontur lahan yang akan dijadikan kolam ikan. Apakah lahan datar atau lahan miring. Kemiringan lahan menentukan metode penggalian dan pembuatan tanggul. Pada lahan miring, pengaturan pola aliran air lebih mudah.

Penggalian tanah di lahan miring cukup dilakukan pada satu sisi. Kemudian tanah hasil galian digunakan untuk membuat tanggul di sisi lain. Sedangkan pada lahan datar, penggalian dilakukan di semua sisi. Hasil galian dijadikan untuk membuat tanggul. Untuk lebih jelasnya, lihat gambar dibawah ini.

Cara membuat kolam ikan 

 

TATA LETAK KOLAM IKAN

Bila kita ingin membuat satu kolam saja, tata letak kolam lebih sederhana. Tinggal memaksimalkan letak parit yang dijadikan sumber air dan sistem pembuangan. Namun apabila jumlah kolam yang akan dibuat banyak. Tata letak kolam perlu dipertimbangkan dengan seksama.

Dilihat dari sistem pengairannya terdapat dua tipe tata letak kolam ikan, yakni pararel dan seri. Dalam sistem pengairan pararel masing-masing kolam menerima asupan air dari sumber air secara langsung. Parit atau saluran irigasi harus dibuat melewati setiap kolam ikan yang ada. Konsekuensinya biaya kontruksi akan lebih besar.

Sistem pengairan pararel lebih baik dalam hal menjaga kualitas air. Karena air yang masuk ke dalam kolam merupakan air segar, langsung dari sumber air. Belum tercemar oleh sisa-sisa pakan terlarut atau bibit penyakit yang ada pada kolam ikan sebelumnya.

Sedangkan dalam sistem pengairan seri, setiap kolam ikan menerima asupan air dari pengeluaran kolam lainnya. Sebagai contoh, kolam ikan pertama mendapat air dari sumber air secara langsung. Kemudian kolam ikan kedua menerima asupan air dari pengeluaran kolam pertama. Kolam ikan ketiga menerima asupan air dari pengeluaran kolam ikan kedua, dan seterusnya.

Sistem pengairan seri cocok diterapkan di daerah yang memiliki sumber air terbatas. Kelemahan sistem pengairan seri adalah sulit untuk mengontrol pencemaran air dan penyebaran penyakit. Misalnya bila kolam pertama terserang penyakit, akan mudah menyebar ke kolam berikutnya. Begitu juga dengan cemaran air lainnya. Keuntungan sistem seri saluran irigasinya tidak memakan tempat dan bisa dibuat simpel. Sehingga biaya kontruksinya lebih murah. Biaya pemeliharaannya pun lebih murah.

 

MEMBUAT TANGGUL KOLAM IKAN

Tanggul berfungsi untuk menahan air dan sebagai pembatas kolam ikan. Tanggul yang baik harus kedap air (tidak rembes), kuat menahan beban air, tidak mudah erosi, dan tidak bocor. Untuk jenis tanah liat berpasir, tanggul bisa dibuat hanya dengan tanah. Tetapi untuk jenis tanah yang gembur dan mudah erosi diperlukan tanggul dari batu atau tembok.

a. Tanggul tanah

Apabila jenis tanahnya memungkinkan, kolam ikan bisa dibuat hanya dengan menggunakan tanggul tanah. Dari segi konstruksi, pembuatan tanggul tanah lebih murah dan mudah. Berikut langkah-langkah membuat tanggul tanah:

  • Tetapkan luas kolam yang akan digali, tentukan garis batasnya.
  • Kemudian mulai menggali lapisan tanah atas sedalam kurang lebih 10 cm. Pisahkan tanah lapisan atas ini, untuk nanti ditebarkan kembali ke dasar kolam. Tanah bagian atas ini kaya akan bahan organik yang berguna bagi kehidupan ikan.
  • Mulai gali kembali permukaan tanah sedalam 60 cm. Bagian tanah yang ini digunakan untuk membuat tanggul. Bersihkan dari batuan, akar atau pun sampah lainnya agar tanggul yang disusun tidak bocor.
  • Tanggul dibuat dengan penampang berbentuk trapesium. Lebar di bagian bawah dan menyempit di bagian atas. Semakin lebar tanggul semakin baik, karena akan semakin kokoh. Tapi tentunya semakin lebar tanggul akan memakan tempat. Sesuaikan lebar tanggul dengan luas kolam.
  • Sebelum tanggul dibuat, sebaiknya gali dasar tanggul sedalam 20-25 cm sebagai pondasi (lihat gambar). Kemudian isi dengan tanah hasil galian dan mampatkan. Tanah galian untuk membentuk tanggul bisa diairi terlebih dahulu agar solid.

b. Tanggul tembok

Tanggul tembok diperlukan apabila kita menginginkan kolam yang lebih permanen dan jenis tanah yang ada tidak memungkinkan untuk membuat tanggul tanah. Tembok bisa digunakan sebagai pelapis atau pembatas. Sebagai pelapis artinya, lapisan tembok hanya memperkuat tanggul tanah. Biasanya diterapkan pada kolam tunggal.

Untuk jumlah kolam yang banyak, biasanya seluruh tanggul dibuat dari lapisan batu-bata dan adukan semen atau dibeton. Tanggul menjadi pembatas antara kolam yang satu dengan kolam yang lain. Pembuatan tanggul dari tembok tentunya memerlukan biaya yang jauh lebih besar daripada tanggul tanah.

MEMBUAT SALURAN AIR

Saluran air masuk dan keluar merupakan bagian vital dari kolam ikan. Saluran ini bertugas menjaga kualitas air kolam. Bila saluran air terhambat, kualitas air kolam akan turun dan bisa menyebabkan kematian pada ikan.

Saluran masuk dan keluar air untuk kolam ikan bisa dibuat lebih dari satu. Pada kolam-kolam yang besar, biasanya dibuat 2-3 pasang saluran air. Pada kolam lebih kecil cukup dibuat satu pasang saluran.

Jarak antar saluran masuk dan keluar harus dibuat sejauh mungkin. Letak saluran masuk dan keluar sebisa mungkin bersilangan jangan sejajar. Gunanya agar terjadi sirkulasi air dalam kolam. Air yang masuk tidak langsung keluar, melainkan menggantikan air lama.

a. Saluran masuk

Saluran masuk bisa dibuat dengan selongsong bambu atau pipa PVC. Pipa diletakkan memotong dan menembus tanggul. Ketinggian pipa sejajar atau lebih tinggi dari permukaan air kolam yang dikehendaki.

Pipa dipasang mendatar, pada bagian pangkal yang mengarah ke luar kolam dipasangi jaring agar tidak ada binatang apapun yang bisa keluar masuk kolam. Berikut gambarnya.

 Cara membuat kolam ikan

 

b. Saluran keluar

Terdapat dua macam saluran keluar untuk kolam ikan, yakni saluran keluar air kolam sebagai sistem sirkulasi dan saluran keluar air kolam untuk pemanenan. Teknik pembuatan kedua saluran tersebut bisa disatukan atau terpisah.

Teknik pertama secara terpisah. Pipa pengeluaran air sirkulasi dibuat di permukaan kolam dan pipa pengeluaran air pemanenan dibuat di dasar kolam. Pipa yang dibuat di permukaan, dipasang melintang pada tanggul. Bagian yang menghadap kolam lebih rendah dari pada bagian yang ada di luar kolam.

Pipa pengeluaran untuk pemanenan dibuat di dasar kolam yang paling rendah. Biasanya dibuat pada saluran kemalir. Pada ujung pipa yang ada di dalam kolam dipasangi katup yang bisa dibuka-tutup.

Teknik kedua secara menyatu. Pipa pengeluaran air dan pemanenan dibuat satu. Untuk membuatnya diperlukan pipa berbentuk “L”, atau pipa menyiku. Pipa ini dibuat di dasar kolam. Pipa yang mengarah ke luar kolam membentuk huruf L menengadah ke atas. Tinggi pipa yang berdiri vertikal sejajar dengan permukaan air kolam. Dengan teknik ini ketinggian air kolam lebih mudah untuk diatur.

Pipa pengeluaran untuk pemanenan dibuat di dasar kolam yang paling rendah. Biasanya dibuat pada saluran kemalir. Pada ujung pipa yang ada di dalam kolam dipasangi katup yang bisa dibuka-tutup.

Teknik kedua secara menyatu. Pipa pengeluaran air dan pemanenan dibuat satu. Untuk membuatnya diperlukan pipa berbentuk “L”, atau pipa menyiku. Pipa ini dibuat di dasar kolam. Pipa yang mengarah ke luar kolam membentuk huruf L menengadah ke atas. Tinggi pipa yang berdiri vertikal sejajar dengan permukaan air kolam. Dengan teknik ini ketinggian air kolam lebih mudah untuk diatur.

Cara membuat kolam ikan 

MEMBUAT KEMALIR

Saluran kemalir merupakan bagian penting dari kolam ikan. Kemalir adalah parit yang ada di dasar kolam, kedalamannya sekitar 20-30 cm. Kemalir berfungsi untuk membantu pemanenan, menampung endapan sisa makanan, mengendapkan lumpur berbahaya dan mengatur aliran air bawah. Jumlah kemalir disesuaikan dengan pintu pengeluaran air.

 Cara membuat kolam ikan

 

TIPE KOLAM TANAH

Terdapat berbagai tipe kolam tanah yang dikenal saat ini. Diantaranya kolam tanah dengan tanggul tanah, kolam tanah dengan tanggul tembok atau batu, dan kolam tambak air payau.

Kolam tanah dengan tanggul tanah biasanya digunakan oleh para petani ikan tradisional. Pembuatan kolam tipe ini murah dan mudah. Namun pemeliharaannya perlu ketelatenan karena tanggul kolam mudah rusak dan bocor. Tanggul tanah juga seringkali dirusak binatang-binatang yang suka menggali seperti kepiting.

Kolam tanah dengan tanggul tembok disebut juga kolam semi intensif. Kolam ini lebih awet dan tahan lama. Tanggul kolam juga tidak akan rusak diganggu binatang. Kolam seperti ini bisa digunakan untuk budidaya ikan lele atau budidaya belut yang dikenal sering membuat lubang.

Tambak air payau biasanya digunakan oleh petani ikan yang dekat dengan laut. Tambak merupakan kolam air tenang dengan ukuran yang relatif besar. Biasanya tidak kurang dari 1000 m2 satu kolamnya. Sumber pengairan tambak berasal dari air laut atau muara sungai. Sehingga air kolam tambak rasanya payau.

PENGERINGAN KOLAM

Pengeringan kolam tanah harus dilakukan setiap kali budidaya ikan dimulai. Caranya dengan mengosongkan isi kolam dan menjemur dasar kolam. Penjemuran berlangsung selama 3-7 hari tergantung cuaca dan jenis tanah.

Sebagai patokan, penjemuran sudah selesai apabila tanah terlihat retak-retak. Penjemuran yang terlalu lama akan menyebabkan tanah membatu. Sebaiknya jangan sampai seperti itu. Untuk mengukurnya, injak dasar kolam. Bila telapak kaki kita hanya meninggalkan jejak sedalam kurang lebih 1 cm, pengeringan sudah dianggap cukup. Bila jejak yang ditinggalkan masih dalam, penjemuran belum maksimal.

Pengeringan dasar kolam tanah dilakukan untuk memutus siklus hidup hama dan penyakit yang mungkin ada pada periode budidaya sebelumnya. Sebagian besar mikroorganisme patogen akan mati dengan sinar matahari kekeringan. Selain itu, penjemuran juga membantu menghilangkan gas-gas beracun yang terperangkap di dasar kolam.

PEMBAJAKAN TANAH

Dasar kolam yang telah dikeringkan dan dijemur, selanjutnya diolah dengan cara dibajak atau dicangkul. Kedalaman pembajakan sekitar 10 cm. Pembajakan tanah berfungsi untuk membalik tanah agar tanah menjadi gembur.

Bersamaan dengan pembajakan, angkat lumpur hitam yang biasanya tersisa di dasar kolam. Lumpur hitam tersebut terbentuk dari sisa pakan yang tidak habis dimakan ikan. Lumpur hitam biasanya menimbulkan aroma busuk dan mengandung gas beracun seperti hidrogen sulfida (H2S), nitrit (NO2) dan amoniak (NH3).

Disamping itu, lakukan pemeriksaan terhadap pematang atau tanggul-tanggul. Bila ada kebocoran atau rusak segera ditambal. Bersihkan juga dasar kolam dari kerikil dan sampah anorganik.

PENGAPURAN KOLAM TANAH

Kolam tanah yang telah dipakai budidaya ikan biasanya keasaman tanahnya meningkat (pH-nya turun). Oleh karena itu perlu dinetralkan dengan memberikan kapur pertanian atau dolomit. Derajat keasaman ideal bagi perkembangan ikan biasanya berkisar pH 7-8. Bila derajat keasaman tanah kurang dari itu perlu pengapuran.

Jumlah kapur yang diberikan untuk menetralkan pH sekitar 2 ton/ha. Namun jumlah pastinya harus disesuaikan dengan pH tanah dan jenis tanah. Pada jenis tanah liat berlumpur, takaran pengapuran untuk menetralkan pH tanah adalah sebagai berikut:

  • pH kurang dari 4,0  jumlah kapur 4 ton/ha
  • pH 4,0 – 4,4 jumlah kapur 3 ton/ha
  • pH 4,5 – 5,0 jumlah kapur 2,5 ton/ha
  • pH 5,1 – 5,5 jumlah kapur 2 ton/ha
  • pH 5,6 – 6,5 jumlah kapur 1 ton/ha

Dosis di atas perlu ditambah bila jenis tanahnya semakin dominan tanah liat. Sedangkan untuk tanah yang semakin berpasir, dosis pengapurannya dikurangi.

Pengapuran diaplikasikan bersamaan dengan pengolahan tanah. Kapur diaduk dengan tanah yang telah dibajak hingga merata. Usahakan agar kapur tercampur hingga kedalaman 10 cm. Setelah itu, kolam didiamkan selama 2-3 hari.

 

PEMUPUKAN KOLAM TANAH

Setelah proses pengapuran selesai, langkah selanjutnya adalah pemupukan. Sebaiknya gunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar. Apabila dirasa kurang, bisa ditambahkan pupuk kimia atau penyubur tanah lainnya. Pupuk organik mutlak diperlukan untuk mengembalikan kesuburan tanah.

Pupuk organik akan merangsang aktivitas kehidupan dalam tanah. Tanah yang kaya bahan organik merupakan surga bagi berbagai macam organisme untuk berkembang biak. Organisme tersebut nantinya sangat bermanfaat sebagai pakan alami ikan.

Jenis pupuk organik yang digunakan bisa pupuk kompos atau pupuk kandang. Dosisnya sekitar 1-2 ton per hektar. Pupuk ditebarkan secara merata di permukaan dasar kolam. Bila dirasa kurang, bisa ditambahkan pupuk kimia. Pupuk kimia yang sering dipakai untuk dasar kolam adalah urea dan TSP. Setelah dipupuk, kolam dibiarkan selama 1-2 minggu. Selanjutnya, kolam siap untuk diisi air.

PENGGENANGAN KOLAM

Tahap terakhir persiapan kolam tanah adalah penggenangan kolam dengan air. Caranya dilakukan secara bertahap. Pertama-tama genangi dasar kolam dengan air setinggi 10-15 cm. Dengan kedalaman air seperti ini sinar matahari masih bisa menembus dasar kolam. Sehingga berbagai macam tumbuhan dan hewan bisa berkembangbiak.

Biarkan kondisi tersebut selama 2-3 hari. Warna air akan terlihat kehijauan. Itu tandanya gangang sebagai makanan biota air dan ikan telah tumbuh. Setelah itu ketinggian air bisa dinaikkan hingga 60-75 cm dan kolam siap untuk ditebari benih ikan.

 

 

INFORMASI LEBIH LANJUT BISA MENGHUBUNGI :

ALDINO GIBRAN LUBIS, S.Pi
NIP. 19840613 201001 1 018
Penyuluh Perikanan Muda
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Binjai
HP / WA : 081361976655

 

Komentar